29 March 2013

aku ingin segalanya damai....


Ketenangan apa yang manusia cari? Ketenangan berbentuk apa yang mampu membuatkan manusia puas hati? Ketenangan apakah itu? Ketenangan bagaimana yang manusia mampu kecapi? Ketenangan dari ceruk mana dapat kita perolehi? Apakah tiada ketenangan lagi di atas muka bumi ini? Atau manusia belum mampu mengenali apakah ia ketenangan? Ketenangan apakah yang benar2 mendamaikan hati? Ketenangan bagaimana yang setiasa diburu semua? UKHUWWAH? AGAMA? KEHARMONIAN KELUARGA? PERNIKAHAN? HARTA BENDA? MAKANAN LAZIZAH? Maka itulah Quran menjadi sandaran, penyuluh jalan.. Surah Ar-Rad:28 ternyata sesuatu yang disebut sebagai ketenangan.. Allah menawarkan cara yang terbaik dari segalanya..

 
Ertinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." 

Kata (تطمئن) dalam kosa kata bahasa Arab dikenal dengan nama fi’il mudhari’ yaitu kata kerja yang menunjukan masa sekarang dan akan datang atau berlanjutan. Maka ketenangan yang ditawarkan oleh Allah dalam ayat di atas adalah ketenangan yang bersifat terus-menerus, berkesinambungan, dan tidak pernah putus. 

Allah menawarakn dua syarat; pertama iman dan kedua zikir kepada Allah. Dari penjelasan ayat tersebut jelaslah bahwa iman adalah syarat pertama dan utama seseorang bisa memperoleh ketenangan hati. Maka, ketenangan tidak ditentukan oleh seberapa banyak harta seseorang, atau seberapa tinggi kedudukan dan jabatan seseorang dan seterusnya. Akan tetapi, ditentukan seberapa teguh keyakinan dan keimanan seseorang kepada Allah. Bukankah kata iman berasal dari kata a-ma-na yang dari kata yang sama muncul kata aman? Bahawa keamanan dan kenyamanan hidup tidak akan pernah terpisahkan dari keimanan. Oleh kerana itu, jangan pernah mengira orang yang tidak beriman kepada Allah akan memperoleh ketenangan hati, sekalipun mereka hidup dengan fasilitas duniawi yang serba mewah; harta yang melimpah, kendaraan yang mewah, rumah yang megah dan seterusnya, dipastikan tidak ada ketenangan hati bagi mereka, jika iman tidak ada di hati tersebut. Syarat kedua adalah zikir, mengingat, menyebut dan menghadirkan kebesaran Allah dalam setiap gerak hati, lidah dan anggota tubuh seseorang. Singkap kembali kisah para pemuda penghuni gua yang dikenal dengan ash-habul kahfi, yang tidur dengan lelap, nyenyak dan tenang selama 309 tahun, sekalipun tidur di atas batu, dalam lobang yang sempit dan gelap, tidak ada penerang apalagi penyejuk, bahkan musuh berkeliaran di luar gua yang siap mencincang tubuh mereka jika ditemukan. Namun, semua itu tidak menghalangi mereka untuk mendapatkan ketangan hati, dalam suasana yang sulit dan tidak menyenangkan. Jawabannya adalah karena mereka adalah para pemuda yang tidur dengan iman dan selalu berzikir kepada Allah.
Aku Ingin Hidup Secerah Mentari Yang Menyinar Di Taman Hatiku Aku Ingin Seriang Kicauan Burung Yang Terdengar Di Jendela Kehidupan Aku Ingin Segala-galanya damai Penuh Mesra Membuah Ceria Aku Ingin Menghapus Duka Dan Lara Melerai Rindu Di Dalam Dada Sedamai Pantai Yang Memutih Sebersih Titisan Embunan Pagi Dan Ukhuwah Kini Pasti Berputik Menghiasi Taman Kasih Yang Harmoni Seharum Kasturi Seindah Pelangi Segalanya Bermula Di Hati Di Sini

No comments:

Post a Comment